Rabu, Januari 15, 2014

Bedah film Habibie dan Ainun



Motivasi Belajar disampaikan pada Pesantren Mahasiswa Baru UNISMUH
RESENSI FILM HABIBIE DAN AINUN 
Habibie & Ainun adalah film drama Indonesia  20 Desember 2012. Diperankan oleh Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari dan Tio Pakusadewo. Dihadiri Presiden Republik Indonesia ke-enam Dr. H. Susilo Bambang Yudoyona, dan istri; Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke-16, Ir. H. Joko Widodo;  Bacharuddin Jusuf Habibie.

Film ini diangkat dari memoar yang ditulis Habibie mengenai mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, dalam buku Habibie dan Ainun.Oleh  Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail, mampu menyusun jalinan kisah asmara karakter Habibie dan Ainun dengan  cantik, dililit  dengan komedi segar sehingga kedua karakter disenangi dan mampu membakar asa  para penontonnya. Konfliknya ditata dengan apik, baik konflik internal, terlebih konflik eksternal, sehingga tapak pernikahannya kadang tercecer kerikil-kerikil. Kendati mereka mampu melewati karena adanya komunikasi mulus yang selanjutnya dihadirkan dalam tayangan yang syahdu.
Resensi yang sempat disampaikan pada pertemuan acara bedah film Ikatan Remaja Muhammadiyah Kabupaten Takalar,  bahwa di dalam film Habibie dan Ainun terkandung karakter terpuji, antara lain adalah 
kesederhanaan
         Walaupun banyak pria yang kaya dan tampan yang menyatakan cintanya pada Ainun, namun Ainun lebih memilih Habibie. Di satu sisi Habibie sempat diledek oleh salah seorang supir yang menyatakan betapa lancangnya Habibie yang berpenampilan miskin dibanding saingan-saingannya), berani mendekati Ainun. Di lain kesempatan teman kost Habibie pun mengejeknya dan menyatakan beratnya persaingan untuk mendapatkan Ainun, dan hal ini ditanggapi dengan bijak oleh Habibie dengan berkata "Buat apa ganteng dan kaya, kalau hatinya tidak satu frekuensi"(quote cinta yang romantis dan berbau sains ha ha ha). Pun  kedua orang tua Ainun tidak matre, matahati mereka mampu menilai laki-laki yang menginginkan anaknya (Ainun). Kendati mereka tingkat sosialnya tidak teragukan.
Hal tersebut, sejalan dengan sabda Nabi Muhammad saw.,  "Tidak bakal susah orang yang hidup sederhana." Demikian dalam riwayat Imam Ahmad. Hadis ini hanyalah salah satu dari sekian banyaknya sabda Nabi yang menyerukan pentingnya hidup sederhana. Dan, prinsip kesederhaan ini tidak hanya terucap melalui kata-kata tetapi juga mengejawantah dalam laku keseharian beliau.
Islam menginspirasi umatnya, yakni sederhana dalam berbagai hal, mulai dari cara berpakaian, atau berpenampilan.bertempat tinggal, berkendaraan, dan sebagainya. Bukan sebaliknya,  bergaya hidup secara berlebih-lebihan, glamour, boros, dan bermegah-megahan. Allah berfirman, "Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (al-A'raf: 31).