PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH INKLUSIF DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Permendiknas
No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bahwa Pendidikan Inklusif sebagai
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik yang memiliki kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki
kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya.
Dalam
mendukung program pendidikan Inklusif tersebut, baru-baru ini Lembaga Budaya
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar
yang diketuai oleh Dr. Siti Aida Azis, M.Pd. bekerjasama dengan Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar serta
Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNISMUH Makassar mengadakan
Seminar Pendidikan bertema Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Sekolah Inklusif
dan Implementasi Kurikulum 2013 bertempat di Hotel Jade Jalan A.P Pettarani
Makassar.
Dr. Siti Aida
Azis, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan untuk semua (Education
for all), berarti yang berhak mengecap pendidikan bukan saja anak normal, anak
yang orang tuanya mampu, anaknya cantik dan normal, tetapi wujud dari
pendidikan untuk semua adalah diterimanya anak yang memiliki kebutuhan khusus
di dalam kelas yang sama dengan mereka yang normal.
Alasan
pentingnya pendidikan Inklusif (1) Semua anak mempunyai hak yang sama untuk
belajar bersama dengan anak yang lain, (2) tidak dibeda-bedakan secara rigid,
tetapi perlu dipandang bahwa mereka memiliki kesulitan dalam belajar (3) Tidak
ada alasan yang mendasar untuk memisah-misahkan anak dalam pendidikan.
Sebagai ketua
Panitia Pelaksana acara ini adalah Dra. Munirah, M.Pd yang juga sebagai Ketua
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar.
Beliau sangat menyambut gembira dan bersyukur bahwa seminar ini dapat tercapai
dengan baik.
Seminar
Pendidikan ini dibuka secara resmi oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Makassar,
Hj. Chaeriah Akib . yang didampingi oleh Sekertaris Daerah Aisyiyah Hj.
Joharni. Beliau memberi respon positif atas berlangsungnya seminar ini
mengingat bahwa ada sekolah-sekolah umum ,namun di dalamnya sebenarnya terdapat
pula anak-anak yang berkebutuhan khusus yang belum mendapat perhatian lebih
karena guru-guru belum tahu seperti apa dan bagaimana anak berkebutuhan khusus
tersebut.
Hadir
sebagai pembicara pertama adalah Pengawas
Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang juga menjadi Konsultan Pendidikan
Anak Berkebutuhan Khusus Dr. Hj. Fatimah Azis, M.Pd. mengatakan bahwa setiap anak memiliki potensi
yang unik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat anak-anak yang butuh
perhatian khusus yaitu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Untuk menjadikan anak ini
cerdas atau memahami suatu ilmu tergantung penanganan anak tersebut dari orang
tua, pihak sekolah, dan lingkungannya. Anak berkebutuhan khusus dapat menjadi
“pewarna” dari lingkungan kelas.
Sementara
itu, dr. Yusuf Bahmid, S.PM sebagai pembicara kedua adalah Konsultan Seksiologi dan Konsultan Quantum Brain membahas
tentang potensi otak kanan atau alam bawah sadar yang kurang dioptimalkan
penggunaannya. Manusia lebih banyak menggunakan otak kiri atau alam sadarnya.
Oleh karena itu, beliau menawarkan untuk menggali ilmu penggunaan alam bawah
sadar secara optimal dengan mengikuti pendidikan Quantum Brain Simulation.
Acara
ini berlangsung dengan lancar dan aman itu peserta dapat membawa pulang
sertifikat dan ilmu yang sangat besar manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar